27
May - 2024
Membangun Kemandirian Ekonomi Melalui Koperasi Gapoktan Berkah Basamo
Dosen Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) melakukan kolaborasi dengan Universitas Riau (Unri) dalam rangka kegiatan kosabangsa 2023 guna mempertahankan komoditi karet alam di Kabupaten Kuantan Singingi.
Kosabangsa (Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat) Tahun 2023. Program Kosabangsa merupakan program pendanaan dari Ditjen Diktiristek melalui DRTPM untuk menjembatani kolaborasi dalam pengembangan dan penerapan IPTEKS yang dihasilkan oleh perguruan tinggi untuk dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan masyarakat.
Pada tahun 2023 Universitas Muhammadiyah Riau yang diketua oleh Sunanto,M.Kom dari program studi Teknik Informatika, Sunaryo,ST,MT dari program studi Teknik Mesin dan Israyandi,MT dari program studi Teknik Kimia melakukan komitmen kolaborasi membangun masyarakat Kosabangsa pada tahun 2023 dengan Universitas Riau.
Sebagai tim Pendamping yang diketuai oleh Prof.Dr.Ir Bahrudin,MT sebagai professor karet dipropinsi Riau dari program studi teknik kimia, Dr.Ida Zahrina sebagai anggota selanjutnya Dr.Indra Yasri,MT dari program studi Teknik Elektro.
Dengan kata sepakat membantu GAPOKTAN Berkah Basamo dalam mengembangkan produk hilir karet guna mempertahankan komoditi karet alam di kabupaten Kuantan singingi.
"Tim Pendamping memiliki Teknologi dan inovasi dalam bentuk Hak Kekayaan Intelektual dalam bentuk Paten dengan nomor IDP000046674 tentang Pembuatan Thermoplastic Vukanisat Berbasis Karet Alam dan Paten nomor IDP000046856 tentang Pembuatan Thermoset Rubber Berbasis Karet Alam," Ujar Sunanto,M.Kom.
Hilirisasi kedua paten tersebut akan sangat berguna dalam proses produksi produk-produk hilir karet yang efektif dan efsien. "Teknologi dan inovasi tersebut dapat diterapkan pada proses produksi skala kecil dan sesuai untuk diterapkan pada usaha-usaha ekonomi mikro atau UMKM. Teknologi dan inovasi tersebut direncanakan akan diimplementasikan dengan beberapa penyesuaian agar dapat diterapkan pada industri skala home industry," tambahnya.
Peran pakar dalam rumpun ilmu Teknik Kimia adalah proses pemisahan kotoran dari bahan olah karet (bokar), memformulasikan kondisi proses dan persenyawaan kompon karet, serta pencetakan produk hilir karet (terdiri dari produk sandal karet, seal gas, keset kaki, vulkanisir ban truk dan vulkanisir ban sepeda motor).
Kabupaten Kuantan Singingi merupakan wilayah potensial di sektor pariwisata, pertambangan, dan perkebunan. Sektor perkebunan masih memegang peranan penting sebagai sumber pendapatan bagi masyarakat dan daerah Kuantan Singingi. Kabupaten Kuantan singingi memiliki dua komoditi perkebunan unggulan daerah, yaitu kelapa sawit dan karet. Menurut data statistic, luas perkebunan karet mencapai 126.765 Ha dengan total produksi mencapai 80.892 ton per tahun (Dinas Perkebunan Provinsi Riau, 2021).
Pelaksanaan kegiatan Kosabangsa akan dilakukan di Desa Lubuk Terantang, Kecamatan Gunung Toar, Kabupaten Kuantan Singingi. Pemerintah Desa Lubuk Terantang merupakan mitra kegiatan ini. Mitra mitra sasarannya adalah Gapoktan Berkah Basamo (mitra sasaran produktif) dan Karang Taruna Desa Lubuk Terantang (mitra sasaran non produktif). Gapoktan Berkah Basamo merupakan gabungan dari beberapa kelompok petani karet yang berada disekitar Kecamatan Gunung Toar. Pusat Gapoktan Berkah Basamo terletak di Desa Lubuk Terantang, Kecamatan Gunung Toar. Luas wilayah Desa Lubuk Terantang sekitar ± 273.000 m2 dengan jumlah penduduk sekitar 570 - 600 orang. Pekerjaan penduduk Desa Lubuk Terantang sebagian besar adalah petani karet dengan jumlah berkisar 200 - 250 petani.
Karang Taruna Desa Lubuk Terantang memiliki anggota sekitar 15 orang pemuda. Karang Taruna tersebut diperdayakan oleh Pemeritah Desa dan Petani yang tergabung dalam Gapoktan Berkah Basamo untuk mengembangkan usaha industri hilir karet yang telah dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi dan difasilitasi oleh APKARKUSI.
Gapoktan Berkah Basamo di Desa Lubuk Terantang sudah memiliki dua workshop pengembangan produk hilir karet yang didanai oleh Dinas Perkebunan Provinsi Riau (Gambar 1).
Disamping itu, APKARKUSI juga telah memfasilitasi kedua workshop dengan beberapa perlatan untuk menunjang produksi hilir karet, diantaranya mesin hot press, molding, compressor, mesin creeper, mesin vulkanisir ban, dan mesin buffing (kerok ban).
"Beberapa pemuda dari Karang Taruna Desa Lubuk Terantang juga telah mendapatkan pelatihan di Balai Riset dan Standarisasi Industri (Baristand) Palembang, melalui Kerjasama Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi dan Baristand Palembang," paparnya.
Keterampilan pemuda yang diperoleh dari Baristand Palembang diuji coba pada pembuatan produk hilir karet di workshop.
Pelaksanaan kegiatan Kosabangsa ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dan pengembangan usaha industri hilir karet di Desa Lubuk Terantang.
Mitra Gapoktan Berkah Basamo membutuhkan teknologi mesin creeper dan teknologi tepat guna pengolahan karet petani menjadi karet krep. Mesin creeper tersebut masih perlu dioptimalkan fungsinya.
Disamping itu, mitra sasaran juga masih memerlukan peningkatan kemampuan dalam bidang teknologi pengolahan karet menjadi produk hilir yang memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. Tim pendamping (Universitas Riau) sudah memiliki paten nomor IDP000046674 dan IDP000046856 tentang teknologi pembuatan produk-produk hilir karet alam, yang dapat diterapkan kepada oleh mitra dalam memproduksi produk kompon dan produk hilir karet lainnya.
Tim pelaksana (Universitas Muhammadiyah Riau) dan tim pendamping nantinya akan berkolaborasi dalam mengadakan sosialiasi dan pelatihan bagi Gapoktan Berkah Basamo dan Karang Taruna Desa Lubuk Terantang untuk mengolah bahan baku karet dalam bentuk bahan olahan karet (BOKAR) berbentuk lump menjadi karet krep (crepe rubber), kompon karet dan produk-produk hilir lainnya.
Tim juga akan mengembangkan sistem pemasaran produk-produk tersebut, yang dapat diterapkan oleh mitra sasaran. Kegiatan ini akan didukung oleh Pemerintah Desa Lubuk Terantang sebagai mitra kegiatan dan dengan APKARKUSI sebagai mitra Kerjasama.
Mahasiswa yang dilibatkan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini memiliki pengalaman diluar kampus yang IKU 2 mahasiswa yang tergabung dalam program mendapatkan recognisi 2 SKS. Dosen yang melakukan kegiatan pengabdian masyarakat kosabangsa ini IKU 3 dosen berkegiatan diluar kampus, IKU 7 kelas berkolaboratif akan tercipta dengan hadirnya pengalaman Mahasiswa di luar kampus dan dosen yang berkegiatan di luar kampus.
Sumber Asli : GAGASANRIAU,PEKANBARU
Komentar